Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memanfaatkan Teknologi di Tengah Pandemi Corona Saat Idul Fitri

Daftar isi
    Memanfaatkan Teknologi di Tengah Pandemi Corona Saat Idul Fitri

    Saatnya memanfaatkan teknologi di hari raya idul fitri tahun ini karena pandemi corona belum juga berakhir di Indonesia. Bukan sepenuhnya salah pemerintah tapi juga tapi masyarakat Indonesia sendiri yang masih kurang kesadaran. Terbukti banyaknya yang masih nekat mudik, pergi ke mall atau belanja ke pasar.

    Selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir batin. Jika ada tulisan saya di blog andriberbudi.web.id ini yang menyinggung kalian para pembaca atau kurang berkenan sekali lagi mohon maaf.
    Lebaran tahun ini memang terasa berbeda sekali, berita arus mudik yang sudah menjadi tradisi tidak lagi terdengar bukan karena sudah lupa dengan kebiasaan melainkan sedang ada virus corona tapi tradisi lain yang tidak kalah pentingnya juga muncul yaitu "ngeyel", lihat saja mereka yang tetap nekat mudik dengan berbagai cara dilakukan, rasanya saya tidak perlu menjabarkan secara gamblang soal itu. Mbok ya please mengikuti aturan yang sudah ditentukan saja. Kadang cuma mikir ketika aturan yang jelas-jelas saja dilanggar apa lagi aturan Tuhan.

    Kembali ke topik yang akan saya tulis yaitu Memanfaatkan Teknologi di Tengah Pandemi Corona Saat Idul Fitri, Ini khusus buat kalian yang tetap dirumah tidak mudik demi kesehatan kita sendiri atau keluarga. Di era digital atau industri 4.0 kita sudah tidak asing lagi dengan teknologi, bahkan orang tua kita, yang sepuh saja sekarang sudah selfi-selfi, nganggur sedikit whatsapp-an  atau stora-story.

    Memanfaatkan teknologi saat idul fitri ini akan terasa sekali, ada berberapa hal yang bisa kita lakukan di tengah pandemi corona seperti sekarang ini.

    1. Video call
      Video call adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk saling bermaaf-maafan, ya mungkin tidak akan terasa intim namun setidaknya kita sudah berusaha ada niat baik. Tuhan juga mengerti dengan niat baik yang sudah kita lakukan. Tapi kadang manusianya yang susah mengerti.

    2. Mengirimkan Ucapan Idul Fitri
      Nah ini sebenarnya tradisi lama yang sebelum ada aplikasi seperti whatsapp mereka termasuk saya juga dahulu sering melakukannya melalui SMS hampir semua kontak yang ada di handphone dikirim ucapan selamat lebaran. Pulsanya nggak boros? Dulu tu provider baik-baik banyak ngasih diskonan gratis SMS. Tapi sekarang sudah canggih teknologinya, cukup broadcast ke teman-teman yang entah hasil copy paste dari mana yang penting menarik.

    3. Bercerita
      Dengan kemajuan teknologi yang sudah luar biasa ini rasanya bercerita tidak lagi perlu dari mulut ke mulut, melainkan bisa bercerita melalui tulisan di sosial media, seperti facebook, twitter dan yang lainnya. Jika kamu pintar bicara tidak ada salahnya bercerita melalui video yang bisa di upload ke youtube dan nanti bisa dibagikan ke saudara-saudara kita.

    Sayang itu tidak harus selalu bertemu, memberi kabar dan mendoakan itu jauh lebih penting di saat pandemi seperti sekarang ini. Jujur saja ini berat buat saya ketika sudah dekat dengan orang tua, Yogyakarta dan Magelang yang berjarak sekitar 55 km dan bisa ditempuh tidak sampai dua jam, tapi ya gimana lagi kondisinya sedang seperti ini. Karena dahulu sejak umur 17 saya sudah tidak tinggal bareng orang tua, beliau di Padang dan saya di Magelang bersama kakak dan nenek. Tapi di ambil sisi positifnya saja.

    Tuhan menciptakan jarak, agar kita tahu bahwa rindu itu penting, dan kita bisa menunjukkan kasih sayang dengan cara yang berbeda.