Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Asik Naik Gunung Lawu (Foto)

Daftar isi

    Naik Gunung Lawu mungkin kata ini yang sangat tepat untuk mengambarkan perjalanan saya dan ketiga teman saya, Lilik Kusnanto (setro), Yusuf Maulana Candra Wardani (singo) dan Dimas Rozy Yoga Pratama (polo/satria baja hitam).

    Saya akan mencoba sedikit menceritakan pengalaman saya naik gunung lawu bersama ketiga teman saya yang sudah disebutkan nama-namanya diatas. Saya memulai cerita dari keberangkatan saya dari kos bersama dimas dan candra dari jogja, kami mengunakan 2 motor menuju Klaten ke rumah yang punya hajat yaitu lilik kusnanto, hajatnya apa? Monggo tanyakan saja langsung kepada dia. Kita sampai sana sore kurang lebih pukul 15.00 Wib, sebelum berangkat kita ngangkring dulu dan kemudian berangkat menuju basecamp cemoro kandang sekitar pukul 17.00 WIB setelah perjalanan 2 jam akhirnya sampai di basecamp cemoro kandang.

    Sampai Basecamp cemoro kandang dengan ketinggian 1946 Mdpl kita disambut dengan hangat oleh mas-mas dan mbah mo yang menjaga basecamp, kemudian makan malam dan kembali ke basecamp untuk istirahat disana, karena kita merencanakan pendakian di siang hari, iya siang hari karena tujuan kami puncak bukan sunrise atau sunsite yang dapat dilihat tidak perlu naik gunung. Lanjut ke cerita, sehabis makan ternyata dibasecamp sudah ramai pendaki, ada rombongan siswa dari tebu ireng, bule dari prancis, dan dari magelang, kita sendiri dari jogja (jogja kost kita). Di basecamp kita ditawari kopi, teh dan minuman penghangat badan lainnya dan itu Cuma-Cuma atau gratis, (Asik to? Yo asik).

    Langsung ke pagi harinya saja ya ndak kelamaan, kita bangun sekitar pukul 08.00 WIB, rombongan dari magelang (2 cewek dan 2 cowok) itu sudah bersiap-siap menuju puncak lawu via cemoro kandang, sedangkan kita masih santai-santai, cari sarapan dulu biar kuat menapaki tubuh lawu itu, hingga akhirnya kita siap berangkat pukul 9.30 WIB. Kita sebelum berangkat berdo’a dulu agar diberi keselamatan selama perjalanan.


    POS I / Taman Sari Bawah

    Perjalanan dari basecamp sampai ke pos 1 memakan waktu 1 jam. (Tanpa Gambar)

    POS II / Taman Sari Atas

    Waktu tempuh dari pos 1 ke pos 2 yaitu 2 jam. Dan disana ada petani dan ketika kami tanyai beliau jawab, perjalanan belum ada ¼ nya ini mas, (sedikit menyiutkan nyali). (Tanpa Gambar)

    POS Bayangan

    Pos bayangan ini diantara Pos II dan Pos III dan ini saya rasa dibuat karena jarak pos II dan pos III lumayan jauh. (Tanpa Gambar)


    POS III / Penggik


    Sesampainya di pos III kita istirahat dan buat mie karena salah satu teman kita, sebut saja candra dia memang tidak bisa menahan lapar (sori lho jujur). Sehabis makan kita bertemu rombongan dari jakarta dan tangerang selatan sedang turun via cemoro kandang.






    POS IV / Cokro Suryo






    Jalan menuju pos IV mulai berat karena memutar dan menanjak, kita sampai pos IV pukul 17.45 WIB, berhubung sudah sore dan kabut sudah mulai datang, sehingga kami pun memutuskan bermalam di pos IV karena kami tidak ngoyo.

    Sedikit cerita kami bermalam disana, jujur saya tidak bisa tidur sampai jam 12 malam karena kedinginan, maklum SB (sleeping bags) yang saya gunakan masih tembus terkena hembusan angin malam, sempat mengigil juga, mungkin karena lilik tidak tega dengan keadaan saya, dia memeluk saya, SB nya pun sempat dibagi dua dengan saya tapi itu semua masih tidak mambu membuat saya hangat, dan pukul 12 malam saya nekat keluar tenda untuk buang air kecil sehabis itu muncullah seorang arjuna yaitu candra yang merelakan SB nya untuk saya dan dia mengalah mengunakan yang saya gunakan sebelumnya, SB nya candra memang hangat sekali hingga saya bisa ngorok pertanda tidur saya nyenyak, makasih dab atas perhatiannya. (di Pos IV juga terkuat sebuah misteri tentang asmara yang tak pernah terduka, bukan tentang kami tapi tentang teman kita, tapi mungkin saya tidak menceritakannya sekarang).

    Pagi hari kita masak sarden dan nasi (asik makan sehat) sehabis itu kita menikmati alam sekitar dan tak berapa lama kita bertemu lagi rombongan dari magelang, mereka sudah turun ternyata, ngebut bro, ternyata mereka mengejar sunrise dan sunsite namun kurang beruntung karena kabut (Kandani og).


    POS V

    Perjalan menuju pos V sudah landai dan kita di suguhi pemandangan yang sangat indah sekali.

    Saatnya menuju Hargo Dumilah nah ini lumayan melelahkan karena jalan bebatuan dan lumayan curam, namun ketika melihat bendera merah putih semangat saya kembali mengebu, setelah sampai di hargo dumilah pukul  11.45 WIB rasa syukur “Alhamdulillah” dan haru dengan sedikit mata berkaca membuat saya bahagia dan lego bisa menikmati pemandangan yang begitu indah, Ciptaan Allah yang maha sempurna.

    Kurang lebih 1 jam di hargo dumilah, kami sekitar pukul 12.30 turun, namun sebelum itu kita mampir dulu di warung mbok yem di puncak lawu. Disana kita kembali bertemu mbah mo bersama mas dimas yang tujuannya ke gunung lawu adalah memasang nisan untuk sahabatnya yang hilang tahun 1994 di gunung lawu. Mbah mo dan mas dimas turun via cemoro kandang sedangkan kami turun via cemoro semu.


    Pukul 14.00 WIB kita beranjak dari warung mbok yem dan mulai turun via cemoro kandang, jalan memang rapi karena ada tatanan bebatuan (Kricakan ;jawa) yang dulu dibuat oleh kopassus. Sampai pos 1 semua jalan seperti itu namun kalau buat saya perjalanan turun via cemoro sewu cukup membuat kaki pegal, Selain 98% batu ada tangga mengunakan batu itu membuat dengkul lumayan kopyor. Perjalanan turun saya selalu tertinggal oleh ketiga teman saya. Tujuan mereka meninggal saya supaya saya jalan terus dan berharap sampai basecamp cemoro sewu sebelum gelap. Namun karena kaki saya sudah mulai kopyor, saya berjalan semampunnya saja. Di pos III Cemoro Sewo muncul sesosok Satria baja hitam yang meringankan beban saya turun, dia adalah rozy yang membawakan Carrier saya sampai basecamp cemoro semu.

    Kesimpulan Cara Asik Naik Gunung Lawu ini adalah kebersamaan, saling menghargai, mengasihi pokoke keakraban dan kedekatan meski ndak mandi itu ndak masalah.










    Dimas ndak ikut, dia takut kamera