Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jadilah Pemuda dengan Solusi, Bukan Pencaci Maki #bijakbersosmed

Daftar isi

    Bijak bersosmed adalah suatu gerakan masyarakat untuk lebih bijak menggunakan sosial media. 
    Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari kominfo.

    Tahun kemarin saya dan teman saya mas lisin, yang kebetulan satu komunitas di Magelang mengikuti acara kopdar #bijakbersosmed di Angkringan Pendopo Dalem/Angkringan JAC di Ngasem, Yogyakarta (5 Oktober 2017). Dalam acara tersebut banyak sekali yang hadir, antara lain:
    1. Selososelo
    2. Mas Pras dari indosat yang menjelaskan tentang latar belakang dibentuknya gerakan bijak bersosmed
    3. KADIN Kominfo Yogyakarta
    4. Bapak Roni, Kepala dinas kominfo DIY
    5. Gusti Kanjeng Ratu Hayu 
    6. Mas Dedy Permadi dari siber kreasi
    7. Mas Enda Nasution koordinator gerakan bersosmed
    8. Pengiat Media se-Jogja juga hadir
    Akhir-akhir ini cukup memprihatinkan dengan maraknya berita-berita bohong (bahasa Inggris: hoax) yang belum pasti kebenarannya namun langsung banyak disebar di sosial media. Selain hoaks juga ujaran kebencian di media sosial (hate speech) juga marak,


    Lho mas, itu kan nggak merugikan kamu to? Iya, tapi mbok ya jangan nyebarin berita-berita yang tidak jelas asal usulnya, pastikan dulu sumber asal beritanya, jangan cuma karena kita tidak suka terhadap sesuatu langsung deh klik tombol share atau bagikan. Di Agama ku (Islam) juga ngelarang hal tersebut (baca Al-Hujurat ayat 6 dan An Nur ayat 11). Saranku nek kamu mau menyebarkan berita lebih baik cek dulu asalnya, bisa baca disini (link saya hapus karena web sudah tidak akitf).
    Membenci orang seperti membakar rumahmu sendiri untuk menyingkirkan tikus - Henry Emerson Fosdick
    Menyebarkan ujaran kebencian seperti halnya mengajarkan meraka untuk membenci dirimu - Andriberbudi
    Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan tautan, cermatilah alamat tautan situs tersebut. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi, jangan langsung disebarkan, pastikan kembali agar tidak terjebak ke lingkup penyebar hoaks atau ujaran kebencian.

    Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita. Dari jumlah tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang mesti diwaspadai. Sumber bijakbersosmed.id.
    Ikrar #BijakBersosmed

    Kami generasi digital untuk masa depan bangsa ini berjanji untuk,
    …menghormati setiap hak pengguna media sosial untuk berbeda pendapat, menghargai
    perbedaan tanpa kehilangan rasa kekeluargaan, persatuan dan kesatuan

    …menolak segala bentuk diskriminasi, penyebaran kebencian, penghinaan dan
    pelecehan terhadap siapa pun, terutama yang sengaja disebarkan untuk
    memecah belah persaudaraan kita

    …sekuat tenaga untuk menyebarkan hal-hal positif dan optimis, serta menjauhi
    penyebaran informasi negatif dan tidak bermanfaat.
    Semoga saya mendapatkan kekuatan untuk memenuhi ikrar saya ini.

    Ikrar Bijak Bersosial Media yang telah kami baca pada tanggal 05 Oktober 2017. 
     Cara melaporkannya bagaimana? Silahkan kunjungi  bantuan google atau laporkan ke kominfo.