Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selamat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober

Daftar isi
    Hari Sumpah Pemuda
     
    Andriberbudi - Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada waktu Kongres Pemuda yang diadakan di Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928.

    Sebelum pembacaan Teks Sumpah Pemuda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya" gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.
    1. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie Kong Liong.
    2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang yaitu :
    • Kwee Thiam Hong
    • Oey Kay Siang
    • John Lauw Tjoan Hok
    • Tjio Djien kwie
    Panitia Kongres Pemuda terdiri dari :
    Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
    Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
    Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
    Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
    Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
    Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
    Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
    Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
    Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

    Peserta :
    1. Abdul Muthalib Sangadji
    2. Purnama Wulan
    3. Abdul Rachman
    4. Raden Soeharto
    5. Abu Hanifah
    6. Raden Soekamso
    7. Adnan Kapau Gani
    8. Ramelan
    9. Amir (Dienaren van Indie)
    10. Saerun (Keng Po)
    11. Anta Permana
    12. Sahardjo
    13. Anwari
    14. Sarbini
    15. Arnold Manonutu
    16. Sarmidi Mangunsarkoro
    17. Assaat
    18. Sartono
    19. Bahder Djohan
    20. S.M. Kartosoewirjo
    21. Dali
    22. Setiawan
    23. Darsa
    24. Sigit (Indonesische Studieclub)
    25. Dien Pantouw
    26. Siti Sundari
    27. Djuanda
    28. Sjahpuddin Latif
    29. Dr.Pijper
    30. Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
    31. Emma Puradiredja
    32. Soejono Djoenoed Poeponegoro
    33. Halim
    34. R.M. Djoko Marsaid
    35. Hamami
    36. Soekamto
    37. Jo Tumbuhan
    38. Soekmono
    39. Joesoepadi
    40. Soekowati (Volksraad)
    41. Jos Masdani
    42. Soemanang
    43. Kadir
    44. Soemarto
    45. Karto Menggolo
    46. Soenario (PAPI & INPO)
    47. Kasman Singodimedjo
    48. Soerjadi
    49. Koentjoro Poerbopranoto
    50. Soewadji Prawirohardjo
    51. Martakusuma
    52. Soewirjo
    53. Masmoen Rasid
    54. Soeworo
    55. Mohammad Ali Hanafiah
    56. Suhara
    57. Mohammad Nazif
    58. Sujono (Volksraad)
    59. Mohammad Roem
    60. Sulaeman
    61. Mohammad Tabrani
    62. Suwarni
    63. Mohammad Tamzil
    64. Tjahija
    65. Muhidin (Pasundan)
    66. Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
    67. Mukarno
    68. Wilopo
    69. Muwardi
    70. Wage Rudolf Soepratman
    71. Nona Tumbel
    ISI SOEMPAH PEMOEDA
    Pertama :
    - KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
    Kedua :
    - KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
    Ketiga :
    - KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
    Djakarta, 28 Oktober 1928

    Beberapa ejaan saya ganti namun Teks Isi Sumpah Pemuda masih mengunakan ejaan lama. Sumber Sumpahpemuda.org

    Harapan saya pribadi sebagai salah Pemuda Indonesia tentu sangat besar keinginan kita (para pemuda) tetap menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam bangsa kita bangsa Indonesia. tetap menjunjung tinggi Isi Sumpah Pemuda dengan sebenar-benarnya, bukan karena golongan tertentu, bukan karena warna kulit, atau suku kita.

    Secara lebih mendetail harapan saya (Pemuda) terhadap para Pemuda Indonesia sebagai berikut ini :
    1. Tetap menjunjung tinggi Tanah Air Indonesia, Di Indonesia kita memang dibedakan dari berbagai suku namun jangan sampai kita saling menjatuhkan dan melukai karena keegoisan kita dalam terlalu tinggi menjunjung suku budaya kita. kita satu "Indonesia". perang antar suku, perang antar daerah ataupun karena golongan. buat apa? biar hebat? hebat itu tidak dengan cuma omongan tapi juga diperlukan tindakan dan bukti (bukan berkelahi tapi prestasi).
    2. Bangsa kita satu Indonesia, sudah cukup jelas Bangsa yang satu, Bangsa Indonesia. Kenapa masih mementingkan golongan.
    3. Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia. Indonesia cukup beragam suku dan beragam pula Bahasa kita. Namun tetap satu bahasa kita Bahasa Indonesia, bahasa persatuan dan bahasa yang menyatukan perbedaan.
    Jangan sampai kita saling merendahkan karena kita berbeda pandangan dan golongan, namun jadikan ini sebagai keanekaragaman budaya kita. Merendahkan melalui ucapan atau cuma di sosmed untuk seperti itu semua orang pun bisa. Mari Pemuda Indonesia kita bangun Bangsa Indonesia ini dengan Pemikiran kita, Tindakan dan Perbuatan kita. Banyak cara untuk melakukan hal itu, bisa melalui forum, komunitas yang ada disekitar kita. Saya sendiri di daerah saya mengikuti beberapa komunitas yang saya rasa memang dapat menjunjung dan mengangkat daerah saya lebih baik lagi.

    "SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA"