Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menebar Kebaikan itu Mudah

Daftar isi


    Menebar Kebaikan adalah perbuatan mulia yang tidaklah berat untuk kita lakukan dan tidak akan mendapatkan kerugian sama sekali. Ketika kita berbuat baik, menolong sesama, mereka merasa terbantu dan kita merasakan kenikmatan bisa membantu orang lain, yang terpenting adalah balasan dari Allah yang tidak akan diduga-duga. Karena Sekecil apapun kita berbuat baik pasti akan dicatat.

    Kebaikan adalah amal shalih, bisa dalam bentuk ilmu, materi atau kegiatan positif lainnya. Bahkan kebaikan yang paling mudah kita lakukan adalah tersenyum. Sadar atau tidak, terkadang kita sudah melakukan kebaikan atau keburukan yang selalu dicatat oleh Allah. Kita tidak perlu menghitung perbuatan baik apa yang sudah dilakukan, yang harus ki perbaiki adalah hal-hal yang tidak baik menjadi lebih baik.

    Pesan Bapak yang selalu saya ingat ketika dahulu menyuruh saya belajar sholat, "Mulailah dulu, kerjakan, semua hal yang tidak terbiasa ketika pertama dikerjakan akan terpaksa, tapi nanti lama-lama akan terbiasa". Pesan itu rasanya pas jika bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berbuat kebaikan, yang belum terbiasa, bisa dipaksakan, karena nanti akhirnya akan terbiasa.

    Menebar kebaikan itu lebih baik secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi?
    Jadi gini, Jika semua kebaikan dilakukan tujuannya karena Allah dan beribadah, mau secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi tidak masalah, karena semua akan mendapatkan balasannya dalam bentuk yang tidak terduga, yang pasti kebaikan akan dibalas dengan kebaikan pula. Misalnya ketika kita memposting sebuah kebaikan dan ditiru oleh orang lain, maka kita akan mendapatkan pahala seperti mereka yang melakukannya.

    Abu Mas'ud Radhiyallahu anhu berkata:
    "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya". [HR. Muslim]

    Ketika memposting di sosial media, lebih baik menyebarkan hal yang positif atau informasi yang bisa menimbulkan perpecahan atau kebencian? tentu yang positif kan?! Dengan beigtu tujuan untuk mengajak orang lain mau ikut berbagi atau melakukan kebaikan juga, dan jika diteruskan dan semua orang selalu menebar kebaikan yang tidak hanya berhenti pada kita, ini akan menjadi kebaikan bersama. Ini sebagai motivasi agar kita bisa ikut merasakan Kebaikan Berbagi.

    Kebaikan Berbagi bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan Zakat. Di saat seperti sekarang ini di tengah pandemi corona, kita masih bisa menebar kebaikan tanpa perlu harus social distance ataupun keluar rumah. Karena sekarang Zakat bisa dilakukan dari manapun, Cara paling mudah membayar Zakat bisa melalui dompetdhuafa.org, Zakat yang bisa di salurkan melalui dompet dhuafa ada dua yaitu:
    1. Zakat Maal adalah Zakat yang harus dikeluarkan oleh seorang muslim sebesar 2,5% dari total harta benda yang kita miliki. Untuk perhitungan zakat maal silahkan klik disini
    2. Zakat penghasilan atau profesi adalah zakat yang kita dapatkan dari penghasilan kita perbulan untuk besarannya mengacu ke zakat maal yaitu 2,5%. Penghitungan Zakat penghasilan atau profesi bisa klik disini.

    Dompet dhuafa selain membuka donasi untuk zakat juga membuka donasi untuk yang lainnya, antara lain:

    • Infak atau Sedekah
      1. Program pendidikan
      2. Program advokasi
      3. Program kesehatan
      4. Program ekonomi
      5. Program sosial
      6. Program lingkungan
    • Wakaf
      1. Wakaf masjid
      2. Wakaf pendidikan
      3. Wakaf kesehatan
      4. Wakaf ekonomi
      5. Aset produktif
    • Kemanusiaan
      1. Bencana dunia
      2. Bencana Indonesia
      3. Indonesia siap siaga
      4. Dompet dunia islam

     

    4 Hikmah Zakat untuk pemberi dan penerima sebagai berikut:

    1. Mensucikan jiwa manusia dari sifat kikir, tamak dan bakhil
    2. Membantu orang miskin dan membantu kebutuhan orang yang kekurangan
    3. Menegakkan ke kemaslahatan secara umum, yang menjadi pondasi kehidupan umat
    4. Membatasi penumpukan kekayaan pada orang kaya saja, sehingga yang kurang mampu bisa menikmati
    Seperti yang tercantum dalam Surat Ar-Rum Ayat 39 yang artinya sebagai berikut:
    Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).

    Kesimpulannya: Ketika kita mengeluarkan harta, sebaiknya dilakukan karena ikhlas, bukan mengharapkan balasan yang lebih dari manusia atau bahkan hanya ingin dipuji. Investasi yang tidak akan rugi adalah berbuat baik karena Tuhan.

    Yuk donasi sekarang ke dompet dhuafa 😉


    Hitung Zakat Donasi



    “Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”