Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Naskah Drama dan Cara Membuat Naskah Drama

Daftar isi

    Drama adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor. Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas panggung, film, dan atau televisi. Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera. 

    Di Indonesia sendiri Drama mempunyai istilah yang bermacam-macam. Seperti: 
    • Wayang orang
    • Ketoprak
    • Ludruk (di Jawa Tengah dan Jawa Timur)
    • Lenong (Betawi), randai (minang)
    • Reog (Jawa Barat)
    • Rangda (Bali)
    • dan sebagainya.

    Drama sendiri sebenarnya memiliki unsur, biasanya sering disebut Unsur-unsur drama, diantaranya:
    • Naskah drama (tema)
    • Pemain (tokoh)
    • Tempat pertunjukan (teater)
    • Amanat
    • Penonton

    Sekarang kita bahas Langkah-langkah atau cara Menulis Naskah Drama

    1. Tentukan ide cerita
    Ide cerita merupakan gambaran cerita secara umum. Pada dasarnya, ide cerita berupa sebuah konflik. Bukankah setiap cerita berisi konflik? Kalau tidak ada konflik, maka bisa dipastikan cerita itu akan membosankan. Ide cerita bisa didapatkan dari kehidupan sehari-hari, cerpen, novel, cerita rakyat, film, dan sebagainya. 

    2. Membuat sinopsis cerita
    Setelah menemukan ide cerita, tuliskan ide cerita tersebut dalam sinopsis pendek. Panjangnya sekitar setengah sampai satu halaman. Sinopsis ini berisi gambaran umum dari ide cerita yang sudah didapat. Ceritakan peristiwa yang terjadi yang menjadi sumber cerita. Dari situ dapat diketahui, peristiwa apa saja yang terjadi. 

    3. Mulai menulis
    Tuliskan saja apa yang terpikir pertama kali di kepala. Jangan khawatar salah. Ada waktu untuk merevisi. Yang penting sekarang tuliskan saja berdasarkan sinopsis yang sudah dibuat. Jika belum memahami bentuk naskah drama, silakan mempelajari bentuk atau struktur lahir dari naskah drama.

    4. Revisi
    Setelah selesai menulis, kini saatnya memperbaiki. Mulai dari ejaan, tanda baca, hingga masalah ide cerita. Cerita bisa berkembang dan berubah sesuai dengan berkembangnya pemahaman. Namun, yang harus diingat dari proses revisi adalah harus ditentukan kapan saat berhenti untuk memperbaiki.
     
    Sumber : banknaskah-fs.blogspot.com